Wawancara Terhadap Pedagang Bakso
Pada tanggal 01 November 2013 , saya melakukan wawancara terhadap pedagang bakso yang berada di depan rumah saya. Pedagang bakso tersebut berjuang dengan keras demi mendapatkanuang yang digunakan untuk keperluan hidupnya.
I.Pewawancaraan
Q=pewawancara (saya)
T=Narasumber (pedagang bakso)
1. Q. Apakah pakde sudah lama berjualan?
T. Ya, sudah lama
2. Q. Kira-kira sudah berapa lama pakde berjualan?
T. Sekitar 7 tahun
3. Q. Apakah dari awal pakde berjualan, sudah membuka warung dirumah?
T. Tidak, awalnya berjualan dengan gerobak
4. Q. Mengapa pakde beralih dari gerobak menjadi membuka warung dirumah?
T. Karena jika jualan keliling keuntungannya tidak besar dan jualnya cuma 1 macam
5. Q. Apa saja yang pakde jual?
T. bakso, mie ayam, soto, dan lain-lain
6. Q. Berapa modal yang harus dikeluarkan dalam sehari?
T. Rp 500.000,00
7. Q. Bagaimanakah yang pakde suka selama berjualan?
T. Yang saya suka saat pelanggan banyak
8. Q. Siapa yang membantu pakde dalam berjualan?
T. satu keluarga dirumah
9. Q. Saat pakde masih berjualan menggunakan gerobak, dimana saja rute berjualannya?
T. di sekitar daerah kebun bawang tj.priuk
10. Q. Bagaimana pakde menghadapi jika pelanggan sedang rame-ramenya?
T. ya mesti sabar, juga repot
11. Q. Bagaimana bila pelanggannya ingin cepat-cepat dilayani?
T. harus menunggu dan sabar
12. Q. Apakah kami boleh mengetahui resep membuat bakso ?
T. bawang, kemiri, bawang putih, merica, dan lain-lain
13. Q. Berapa harga yang pakde tetapkan dalam 1 porsi?
T. Rp 7.000,00
14. Q. Dari Jam berapa pakde membuka warung ?
T. Dari jam 3 sore sampai 9 malam
15. Q. Bagaimana perasaan pakde ketika dalam 1 hari tidak ada yang beli?
T. Perasaan saya gelisah dan khawatir
T=Narasumber (pedagang bakso)
1. Q. Apakah pakde sudah lama berjualan?
T. Ya, sudah lama
2. Q. Kira-kira sudah berapa lama pakde berjualan?
T. Sekitar 7 tahun
3. Q. Apakah dari awal pakde berjualan, sudah membuka warung dirumah?
T. Tidak, awalnya berjualan dengan gerobak
4. Q. Mengapa pakde beralih dari gerobak menjadi membuka warung dirumah?
T. Karena jika jualan keliling keuntungannya tidak besar dan jualnya cuma 1 macam
5. Q. Apa saja yang pakde jual?
T. bakso, mie ayam, soto, dan lain-lain
6. Q. Berapa modal yang harus dikeluarkan dalam sehari?
T. Rp 500.000,00
7. Q. Bagaimanakah yang pakde suka selama berjualan?
T. Yang saya suka saat pelanggan banyak
8. Q. Siapa yang membantu pakde dalam berjualan?
T. satu keluarga dirumah
9. Q. Saat pakde masih berjualan menggunakan gerobak, dimana saja rute berjualannya?
T. di sekitar daerah kebun bawang tj.priuk
10. Q. Bagaimana pakde menghadapi jika pelanggan sedang rame-ramenya?
T. ya mesti sabar, juga repot
11. Q. Bagaimana bila pelanggannya ingin cepat-cepat dilayani?
T. harus menunggu dan sabar
12. Q. Apakah kami boleh mengetahui resep membuat bakso ?
T. bawang, kemiri, bawang putih, merica, dan lain-lain
13. Q. Berapa harga yang pakde tetapkan dalam 1 porsi?
T. Rp 7.000,00
14. Q. Dari Jam berapa pakde membuka warung ?
T. Dari jam 3 sore sampai 9 malam
15. Q. Bagaimana perasaan pakde ketika dalam 1 hari tidak ada yang beli?
T. Perasaan saya gelisah dan khawatir
II.Penarasian
Pada tanggal 01 November 2013 , saya Nanda Nurani melakukan
wawancara terhadap pedagang bakso. Kami sudah kenal
betul dengan orang tersebut. Pedagang bakso sudah
berjualan cukup lama. Ia telah bekerja selama
7 tahun.
Menjalani dariberdagang dengan Gerobak lalu
membangun
sebuah warung makan. Ia memilih membangun
warung karena
jika menggunakan gerobak ia hanya bisa menjual 1 macam masakan
saja.
Sesudah mempunyai warung, Pedagang Bakso
sudah bisa
menjualbakso,mi Ayam, Soto ,dan lain-lain.
dalam sehari,
pedagang bakso mengeluarkanmodal Rp 500.000,00.
Pedagang bakso tersebutsangat suka jika
setiap hari pelanggan banyak. Bekerja dengan bantuan dari
keluarganya. Ketika ia menggunakan gerobak, ia seling
berkeliling
di Kebun Bawang, Tj.priuk. Jika pelanggan rame, ia tetap
bersabar tetapi juga merasa repot. Saat pelanggan ingin
cepat-cepatdilayani,
ia menyuruh pelanggan untuk menunggu dan bersabar.
Saya menanyakan kepada pedagang bakso bahwa
apa resep
untuk membuat bakso, pedagang bakso tersebut menjawab
“bakso daun bawang, kemiri, bawang putih, merica, dan lain-lain”.
Harga satu porsi masakan ditetapkan Rp 7.000,00. Ia bekerja
di warung
dari jam 3sore hingga 9 malam. Pedagang bakso
berperasaan gelisah dan khawatir ketika dalam
sehari tidak ada
pelanggan yang mau beli dagangannya.
wawancara terhadap pedagang bakso. Kami sudah kenal
betul dengan orang tersebut. Pedagang bakso sudah
berjualan cukup lama. Ia telah bekerja selama
7 tahun.
Menjalani dariberdagang dengan Gerobak lalu
membangun
sebuah warung makan. Ia memilih membangun
warung karena
jika menggunakan gerobak ia hanya bisa menjual 1 macam masakan
saja.
Sesudah mempunyai warung, Pedagang Bakso
sudah bisa
menjualbakso,mi Ayam, Soto ,dan lain-lain.
dalam sehari,
pedagang bakso mengeluarkanmodal Rp 500.000,00.
Pedagang bakso tersebutsangat suka jika
setiap hari pelanggan banyak. Bekerja dengan bantuan dari
keluarganya. Ketika ia menggunakan gerobak, ia seling
berkeliling
di Kebun Bawang, Tj.priuk. Jika pelanggan rame, ia tetap
bersabar tetapi juga merasa repot. Saat pelanggan ingin
cepat-cepatdilayani,
ia menyuruh pelanggan untuk menunggu dan bersabar.
Saya menanyakan kepada pedagang bakso bahwa
apa resep
untuk membuat bakso, pedagang bakso tersebut menjawab
“bakso daun bawang, kemiri, bawang putih, merica, dan lain-lain”.
Harga satu porsi masakan ditetapkan Rp 7.000,00. Ia bekerja
di warung
dari jam 3sore hingga 9 malam. Pedagang bakso
berperasaan gelisah dan khawatir ketika dalam
sehari tidak ada
pelanggan yang mau beli dagangannya.